Sabtu, 15 Oktober 2011

Pohon Bernyanyi

Halo, aku punya dua teman namanya Oli si bayi burung hantu dan Velvet si anak rusa. Aku mempunyai Pohon Bernyanyi, setiap angin bertiup pohon itu menari mengikuti lagu yang ia buat. Selama pohon itu masih bernyanyi semua penduduknya amat bahagia. 

Suatu pagi aku dan Velvet kaget karena hutan sunyi senyap. "Lihat Velvet, matahari hanya terbit separuh dan bunga-bunga tertunduk layu. Ke mana perginya semua binatang ?" tanyaku. Akhirnya aku memutuskan meniup terompet emasku. Semuanya kaget karena tidak ada Pohon Bernyanyi. "Siapa yang meninabobokan bayi-bayiku ?" tanya Kelinci. "Bagaimana aku bisa menyimpan persediaan kacang untuk musim dingin ?" tanya Tupai. "Apakah ada yang tahu di mana pohon bernyanyi sekarang ?"

"Aku melihat Raksasa penebang kayu melintasi hutan tadi pagi," kata Landak. "Ya ya..." timpal Luwak, "mungkin Raksasa penebang kayu mengambilnya. Dia kan suka menebangi pohon-pohon." "Bagaimana aku bisa menemukan si Raksasa ?" tanyaku. "Bertanyalah pada Ikan Pelangi, ia sangat bijaksana" kata Rubah.

Aku, Velvet dan Oli  kemudian menemui Ikan Pelangi. Ikan Pelangi muncul, dia menyerahkan sekantong kerikil dan kalung capung. "Benda-benda ini akan membantumu." Kemudian dengan sisik-sisiknya yang berkilauan Ikan Pelangi menyelam kembali ke dalam air. "Ayo.." kataku kepada Velvet dan Oli.
Kami tidak tahu jika sedang diawasi oleh burung gagak si Raksasa. Saat burung gagak itu tiba di tempat tinggal Raksasa, Raksasa sedang berteriak-teriak pada pohon bernyanyi. "Menyanyilah untukku..!!!" teriaknya. "Pelindung hutan ajaib akan kemari" kata si gagak pada Raksasa. "Tidak semudah itu" kata Raksasa sambil tertawa, "Dia tidak akan sampai ke tempatku." 

Sementara itu aku, Oli dan Velvet mengikuti daun-daun perak yang dijatuhkan oleh Pohon Bernyanyi. Tiba-tiba terdengar geraman keras "Grrrrrr...." Beberapa serigala muncul. Aku segera menjatuhkan segenggam kerikil pemberian Ikan Pelangi. Ajaib, kerikil itu berubah menjadi roti. Serigala-serigala itu berhenti menggeram dan mulai makan roti. Tapi, tidak lama kemudian kami berhenti lagi. Kali ini kami dihalangi oleh semak berduri raksasa. "Apa yang sekarang harus kita lakukan ?" tanya Velvet. Aku teringat pada kalung capung pemberian Ikan Pelangi. Aku segera meniupnya dengan lembut, wussssss.... kalung capung itu berubah menjadi capung raksasa. 

Aku dan Velvet naik ke punggung capung itu, sementara Oli terbang dengan sayapnya. Setelah itu kami tiba di halaman rumah Raksasa. Di dekat taman itu ada sebuah pondok reot. Di dekat pondok itu ada Raksasa penebang kayu dan Pohon Bernyanyi. Raksasa sedang mengayunkan kapak tinggi-tinggi. Ia akan menjadikan Pohon Bernyanyi sebagai kayu bakar !!! 

Aku segera menarik busur dan anak panahku dan memanah kapak si Raksasa sampai terjatuh dari tangannya. "Kenapa kau menghalangiku ?" tanya Raksasa, "pohon itu tidak bernyanyi lagi". "Pohon itu memang tidak bernyanyi" kataku. "Tapi aku hanya ingin ia bernyanyi untukku, di sini sepi sekali," kata Raksasa. "Pohon itu tidak akan bernyanyi karena kau mencoba menyakitinya. Kau harus mengembalikannya ke tempatnya semula. Dan berjanjilah untuk tidak menebang pohon lagi," kataku, "sebagai imbalannya aku akan memberimu hadiah." Aku kemudian memetik sebutir buah berri dan menyuapkannya ke mulut si gagak. Si gagak membuka mulutnya dan mengeluarkan suara yang indah. Raksasa dengan senang mengembalikan pohon bernyanyi ke tempatnya semula.

Setelah Pohon Bernyanyi kembali ke temptnya kebahagiaan kembali meliputi hutan. Pohon-pohon menari dan binatang berlari-lari gembira. Tupai segera menyimpan persediaan kacang untuk musim dingin dan kelinci senang karena bayinya akan dininabobokan malam itu.

"Terima kasih" kata semua binatang.


Note :
Di sekolah Naila ada kegiatan reading activity setiap hari Rabu pagi dan tersedia dua perpustakaan untuk murid-murid. Perpustakaan mempunyai program yang cukup menarik yaitu memberikan stempel (poin) kepada murid-murid yang aktif melakukan kegiatan di Perpustakaan seperti membaca, meminjam buku untuk dibawa pulang maupun mengumpulkan tulisan tentang buku yang dipinjamnya. Program yang sangat menarik menurut saya, merangsang anak-anak untuk senang membaca dan dapat menceritakan kembali apa yang mereka baca, sekaligus mengambil manfaat dari apa yang mereka peroleh dari buku bacaannya. Dengan reward stempel (poin) anak-anak semakin bersemangat untuk mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya dengan kegiatan yang positif. Waktu kenaikan kelas kemarin Naila mendapat reward satu buah mug, dua buah buku tulis dan satu buah stiker, semua berlogo sekolahnya. Alhamdulillah, bangganyaaa...
Tulisan di atas juga hasil tulisan kembali Naila setelah membaca buku cerita dari sekolah. Masih ada beberapa tulisan Naila yang nanti juga akan diposting di sini.... Ditunggu yaaa...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar